Senin, 24 Januari 2011

Penggemukan Kambing Etawa

Produksi daging merupakan fungsi terpenting dalam peternakan kambing di Indonesia, kambing dikembangbiakkan dan dihargai terutama sebagai ternak potong, karena dagingnya sangat disukai konsumen terutama dalam hal aroma, rasa dan keempukannya, meskipun daging kambing sedikit berlemak. Di Indonesia terdapat beberapa kambing asli yang cepat dewasa dan berbiak, kambing tersebut banyak dipelihara sebagai ternak potong penghasil daging maupun susunya, diantaranya kambing kacang, kambing marica, kambing peranakan etawa (PE) dan kambing gembrong, dan masih banyak lagi jenis kambing penghasil daging yang tersebar di berbagai Negara.
Nilai ekonomi, sosial, dan budaya beternak kambing sangat nyata. Semakin rendah tingkat perluasan lahan pertanian, semakin besar nilai sumber daya yang diusahakan dari berternak kambing. Pendapatan dan nilai tambah beternak kambing akan semakin nyata jika kaidah-kaidah usaha peternakan diperhatikan. Kaidah-kaidah itu antara lain ; penggunaan bibit yang unggul, pemberian pakan yang cukup dari segi gizi dan volume, tata laksana pemeliharaan yang benar, serta memperhatikan permintaan dan kebutuhan pasar. Produksi daging ternak nasional sebanyak 1.228.000 ton. Kambing menyumbang hasil sekitar 48.000 ton, sumbangan kambing itu masih kecil jika dibandingkan produksi daging sapi yang mencapai 349.000 ton, ayam buras 294.000 ton dan ayam broiler sekitar 280.000 ton. Rendahnya produksi ternak kambing ini karena orientasi pasar kambing masih sangat domistik (local daerah setempat) sehingga pertumbuhan populasinya lamban.